PENGGUNAAN MEDIA CORONG BERHITUNG

Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib untuk diajarkan kepada seluruh siswa. Mata pelajaran matematika mulai diajarkan pada saat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan di perguruan tinggi atau universitas. Melalui matematika, siswa diharapkan mampu memecahkan masalah sehari-hari.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulakn bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting dalam pendidikan. Namun, pada kenyataannya beberapa siswa masih beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan (1) mata pelajaran yang sulit dan kurang diminati, ketika siswa tidak mampu untuk mengerjakan soal, siswa tersebut akan menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit sehingga siswa akan kurang berminat terhadap matematika; (2) memiliki rasa takut, ketika seorang guru akan menyuruh salah satu siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis, namun terdapat siswa yang tidak mampu dalam mengerjakan soal, maka siswa tersebut akan merasa cemas dan takut; (3) matematika diidentikkan hanya ada angka dan rumus; dan (4) siswa cenderung menghapalkan rumus atau tata cara pengerjaan soal tanpa memahami konsep matematika. Terkait dengan anggapan siswa terhadap matematika tersebut, maka dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan, kemampuan siswa terhadap pelajaran matematika khususnya pada materi perkalian dasar sangat kurang. Hal tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kebiasaan siswa dalam mengandalkan hafalan dari tabel perkalian tanpa memahami konsep dasar perkalian seperti 2 x 3 = 6. Jadi, konsep dasarnya adalah 3 + 3 = 6. Sehingga, penulis berinisiatif untuk menerapkan penggunaan media corong berhitung dalam proses pembelajaran.

Media corong berhitung merupakan inovasi dari permainan congklak. Media ini memiliki laci yang didalamnya terdapat beberapa sekat untuk memisahkan biji-bijian yang masuk ke dalam laci. Penggunaan media ini yaitu pertama, masukkan biji-bijian ke dalam corong sesuai dengan soal yang telah ditentukan. Dan kedua, tarik laci untuk mengetahui hasil dari jumlah biji-bijian yang dimasukkan. Contohnya, 5 x 4 = 20,  maka lima corong tersebut diisi dengan masing-masing empat biji-bijian. Setelah itu untuk mengetahui hasilnya, maka laci tersebut dibuka. Kemudian seluruh biji-bijian yang ada di dalam laci di ambil dan mulai dihitung.

Langkah-langkah best practice media pembelajaran media corong berhitung, yaitu sebagai berikut:

  1. Sebelum menjelaskan materi pecahan, guru terlebih dahulu menjelaskan materi perkalian  dasar dengan menggunakan media corong berhitung.
  2. Siswa mempraktekkan materi perkalian dasar dengan menggunakan media corong berhitung.
  3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
  4. Guru menjelaskan materi pecahan senilai dan mereview kembali perkalian.
  5. Guru memberikan tugas secara berkelompok dan setiap perwakilan dari kelompok diminta untuk menjawab soal dipapan tulis dan mempraktekkan kembali cara memperoleh hasil perkalian dengan menggunakan media corong berhitung.
  6. Selanjutnya, guru memberikan tugas secara individu kepada siswa.

 


Komentar

Postingan Populer